SIANTAR-FREDDY
Saat meninjau dan diduga hendak melaksanakan serah terima jabatan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar Selasa (23/9), Walikota Pematangsiantar Ir RE Siahaan tanpa diduga "diusir" Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lingga Napitulu Bc.Eng dengan suara keras dan menyuruh Walikota keluar dari RSUD dr Djasamen Saragih.
Adanya Suara keras dan berbagai tindakan Ketua DPRD Lingga Napitupulu, Bc.Eng membuat karyawan, para pengunjung dan keluarga pasien yang berada di rumah sakit tersebut langsung berbondong-bondong menuju bangunan kantor Direktur RSUD dr Djasamen Saragih dan menonton aksi Ketua DPRD Siantar tersebut.
Rombongan Walikota Ir. RE. Siahaan yang diantaranya Wakil Walikota Drs. H. Imal Raya Harahap, Sekretaris Daerah (Sekda) Drs. James M. Lumbangaol, Asisten III Marihot Situmorang, SH, Kepala Dinas (Kadis) Pendapatan Resman Saragih, SSos, Dr. Ronald H Saragih yang dilantik Walikota 2 September 2008 menggantikan Dr. Ria Novida Telaumbanua, MKes, Kepala Kantor (Kakan) Informasi dan Komunikasi (Infokom) Drs. Julham Situmorang dan Kakan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Mahadin Sitanggang, SH cukup terkejut dengan suara keras Ketua DPRD.
Berdasarkan pantuan kru metro 24 jam bahwa sebelumnya rombongan Walikota Siantar terlebih dulu sampai di RSUD dr Djasamen Saragih dan memasuki salah satu ruangan kantor Direktur kemudian berbincang-bincang di salah satu ruangan dengan pejabat RSUD dr Djasamen Saragih.
Tanpa diduga dan diketahui, tiba-tiba muncul rombongan Ketua DPRD Siantar diantaranya Wakil Ketua Ir. Saut H Simanjuntak, Ketua Komisi IV Drs. Maruli H Silitonga, Ketua Komisi II Dra Grace Christiane, anggota DPRD Drs. Aroni Zendrato, Achmad Mangantar Manik, Drs. Jonni Siregar, Dapot PM Sagala, SH, Unung Simanjuntak, SH dan Pardamean Sihombing.
Informasi yang berhasil diterima menyebutkan kehadiran Walikota dan rombongan hendak melakukan serah terima secara paksa Direktur RSUDS, sedang rombongan Ketua DPRD hendak menggagalkan niat Walikota itu.
Seperti diberitakan, Walikota Siantar telah melantik Dr. Ronald H Saragih sebagai Direktur RSUD dr Djasamen Saragih menggantikan Dr. Ria Novida Telaumbanua, MKes pada 2 September 2008. Namun, para dokter, perawat dan pegawai RSUDS menolak penggantian itu dengan berunjukrasa ke DPRD.
Ketua DPRD Siantar Lingga Napitupulu Bc.Eng saat itu menegaskan tidak ada penggantian Direktur RSUD dr Djasamen Saragih dan Dr. Ria masih tetap Direktur RSUDS. Sedangkan, Dr. Ria merasa penggantian itu penghinaan terhadapnya hingga tetap bertahan di RSUDS dan Dr. Ronald tidak bisa mengambil alih jabatan Direktur RSUDS.
Awalnya Ketua DPRD Siatnar terlebih dahulu membentak Kepala Dinas (Kadis) Pendapatan Resman Saragih S.Sos kemudian membentak Walikota Siantar Ir RE Siahaan yang membuat RE Siahaan terkejut dan langsung keluar ruangan. Saat berhadapan, Ketua DPRD mengatakan agar mengurus pemerintahannya saja dan jangan ke RSUD dr Djasamen Saragih serta menyuruh Walikota dan rombongannya pergi. Adanya bentakkan dan usiran yang diberikan Ketua DPRD Siantar tersebut ternyata tidak diladeni Walikota melainkan segera berlalu meninjau beberapa ruangan di RSUD dr Djasamen Saragih.
Ketua DPRD Siantar Lingga Napitupulu Bc.Eng saat ditanyakan tentang sikapnya itu mengatakan membantah tidak ada mengusir Walikota. Menurutnya Walikota dan Wakil Walikota sudah tidak ada lagi karena telah diberhentikan DPRD sesuai hasil keputusan rapat parpurna DPRD baru-baru ini.
Sedang kedatangan pihak DPRD ke RSUD itu hendak melihat orang sakit. Jawaban Ketua Komisi IV DPRD lain lagi, menurutnya kedatangan mereka hendak meninjau bangunan liar di RSUDS. "Kami hendak meninjau bangunan liar di RSUDS, karena bangunan liar di RSUDS sudah lama diminta Komisi IV agar dibongkar." Namun, ketika ditanya bangunan mana, Silitonga tidak menyebutkannya. Sedang Wakil Ketua Ir. Saut H Simanjuntak tidak memberi jawaban dan meminta agar menghubungi Ketua DPRD.
Walikota saat itu tidak berhasil dihubungi, karena langsung berangkat dengan pejabat lainnya, sedang Wakil Walikota sempat dihubungi dan mengatakan kedatangan mereka meninjau bangunan RSUD dr Djasamen Saragih. Ketika ditanya tentang penggantian Direktur RSUD dr Djasamen Saragih, Wakil Walikota langsung mengatakan "no comment."
Adanya Suara keras dan berbagai tindakan Ketua DPRD Lingga Napitupulu, Bc.Eng membuat karyawan, para pengunjung dan keluarga pasien yang berada di rumah sakit tersebut langsung berbondong-bondong menuju bangunan kantor Direktur RSUD dr Djasamen Saragih dan menonton aksi Ketua DPRD Siantar tersebut.
Rombongan Walikota Ir. RE. Siahaan yang diantaranya Wakil Walikota Drs. H. Imal Raya Harahap, Sekretaris Daerah (Sekda) Drs. James M. Lumbangaol, Asisten III Marihot Situmorang, SH, Kepala Dinas (Kadis) Pendapatan Resman Saragih, SSos, Dr. Ronald H Saragih yang dilantik Walikota 2 September 2008 menggantikan Dr. Ria Novida Telaumbanua, MKes, Kepala Kantor (Kakan) Informasi dan Komunikasi (Infokom) Drs. Julham Situmorang dan Kakan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Mahadin Sitanggang, SH cukup terkejut dengan suara keras Ketua DPRD.
Berdasarkan pantuan kru metro 24 jam bahwa sebelumnya rombongan Walikota Siantar terlebih dulu sampai di RSUD dr Djasamen Saragih dan memasuki salah satu ruangan kantor Direktur kemudian berbincang-bincang di salah satu ruangan dengan pejabat RSUD dr Djasamen Saragih.
Tanpa diduga dan diketahui, tiba-tiba muncul rombongan Ketua DPRD Siantar diantaranya Wakil Ketua Ir. Saut H Simanjuntak, Ketua Komisi IV Drs. Maruli H Silitonga, Ketua Komisi II Dra Grace Christiane, anggota DPRD Drs. Aroni Zendrato, Achmad Mangantar Manik, Drs. Jonni Siregar, Dapot PM Sagala, SH, Unung Simanjuntak, SH dan Pardamean Sihombing.
Informasi yang berhasil diterima menyebutkan kehadiran Walikota dan rombongan hendak melakukan serah terima secara paksa Direktur RSUDS, sedang rombongan Ketua DPRD hendak menggagalkan niat Walikota itu.
Seperti diberitakan, Walikota Siantar telah melantik Dr. Ronald H Saragih sebagai Direktur RSUD dr Djasamen Saragih menggantikan Dr. Ria Novida Telaumbanua, MKes pada 2 September 2008. Namun, para dokter, perawat dan pegawai RSUDS menolak penggantian itu dengan berunjukrasa ke DPRD.
Ketua DPRD Siantar Lingga Napitupulu Bc.Eng saat itu menegaskan tidak ada penggantian Direktur RSUD dr Djasamen Saragih dan Dr. Ria masih tetap Direktur RSUDS. Sedangkan, Dr. Ria merasa penggantian itu penghinaan terhadapnya hingga tetap bertahan di RSUDS dan Dr. Ronald tidak bisa mengambil alih jabatan Direktur RSUDS.
Awalnya Ketua DPRD Siatnar terlebih dahulu membentak Kepala Dinas (Kadis) Pendapatan Resman Saragih S.Sos kemudian membentak Walikota Siantar Ir RE Siahaan yang membuat RE Siahaan terkejut dan langsung keluar ruangan. Saat berhadapan, Ketua DPRD mengatakan agar mengurus pemerintahannya saja dan jangan ke RSUD dr Djasamen Saragih serta menyuruh Walikota dan rombongannya pergi. Adanya bentakkan dan usiran yang diberikan Ketua DPRD Siantar tersebut ternyata tidak diladeni Walikota melainkan segera berlalu meninjau beberapa ruangan di RSUD dr Djasamen Saragih.
Ketua DPRD Siantar Lingga Napitupulu Bc.Eng saat ditanyakan tentang sikapnya itu mengatakan membantah tidak ada mengusir Walikota. Menurutnya Walikota dan Wakil Walikota sudah tidak ada lagi karena telah diberhentikan DPRD sesuai hasil keputusan rapat parpurna DPRD baru-baru ini.
Sedang kedatangan pihak DPRD ke RSUD itu hendak melihat orang sakit. Jawaban Ketua Komisi IV DPRD lain lagi, menurutnya kedatangan mereka hendak meninjau bangunan liar di RSUDS. "Kami hendak meninjau bangunan liar di RSUDS, karena bangunan liar di RSUDS sudah lama diminta Komisi IV agar dibongkar." Namun, ketika ditanya bangunan mana, Silitonga tidak menyebutkannya. Sedang Wakil Ketua Ir. Saut H Simanjuntak tidak memberi jawaban dan meminta agar menghubungi Ketua DPRD.
Walikota saat itu tidak berhasil dihubungi, karena langsung berangkat dengan pejabat lainnya, sedang Wakil Walikota sempat dihubungi dan mengatakan kedatangan mereka meninjau bangunan RSUD dr Djasamen Saragih. Ketika ditanya tentang penggantian Direktur RSUD dr Djasamen Saragih, Wakil Walikota langsung mengatakan "no comment."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar